Jumat, 09 April 2010

makalah akademis 2

KATA PENGANTAR

Assalammualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa serta Nabi Muhammad SAW. Karena dengan izin Allah SWT saya dapat menyelesaikan makalah ini Insya Allah dengan baik dan bermanfaat. Tujuan saya membuat makalah ini adalah tugas dari Dosen Softkill yaitu Bapak Nurhadi.
Makalah ini membahas tentang Perekonomian, Makalah ini juga memiliki soal dan kunci jawabannya. Saya menyadari bahwa penulisan ini jauh dari kata sempurna, sehingga kami senantiasa menanti kritik dan saran yang bersifat membangun untuk penulis maupun pembaca lain, sehingga untuk penulisan-penulisan berikutnya dapat lebih sedikit saya perbaiki dan sebagai penambahan wawasan bagi saya penulis dan pembaca.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah banyak membantu dalam penyelesaian penulisan ini sampai selesai.




Penulis,






DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR…………………………………………………… ………………... i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………... ……….. ii
PERTEMUAN KE-5 PERILAKU PRODUSEN ……………….…………....……………… . 1
1. Produsen dan Fungsi Produksi…………………………………………..... 1
2. Produksi Optimal………………………………………….………………. 2
3. Least Cost Combination…………………………………………………... 3
4. Soal……………………………………………………………………….. 4
5. Jawaban………………………………………………………………….. 8

PERTEMUAN KE-6 & 7 ONGKOS DAN PENERIMAAN………………………….. 9
1. Macam-macam Ongkos……………...…………………………………… 9
2. Kurva Ongkos…………………….………………………………………. 11
3. Penerimaan (Revenue)……………………………………………………. 12
4. Keuntungan Maksimum……….…………………………………………. 15
5. Soal………………………………………………………………………. 19
6. Jawaban………………………………………………………………….. 26

PERTEMUAN KE-8 & 9 STRUKTUR PASAR…..……………………………………. 27
1. Pasar Persaingan Sempurna…………………..………………………….. 27
2. Pasar Monopoli…………………………………………………………… 29
3. Pasar Monopolistis..……………………………………………………… 30
4. Pasar Oligopoli………………….………………………………………... 31
5. Soal………………………………………………………………………. 33
6. Jawaban………………………………………………………………….. 38

PERTEMUAN Ke-5

5. PERILAKU PRODUSEN
1. Produsen dan Fungsi Produksi
Bagian produksi adalah suatu bagian yang ada pada perusahaan yang bertugas untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan bagi terselenggaranya proses produksi. Dengan mengatur kegiatan itu maka diharapkan proses produksi akan berjalan lancar dan hasil produksi pun akan bermutu tinggi sehingga dapat diterima oleh masyarakat pemakainya.
Fungsi produksi adalah suatu fungsi yang menunjukan hubungan antara berbagai kombinasi input yang digunakan untuk menghasilkan output. Bagian produksi dalam menjalankan tugasnya tidaklah sendirian akan tetapi bersama-sama dengan bagian-bagian lain seperti bagian pemasaran, bagian keuangan serta bagian akuntansi. Oleh karena itu haruslah diadakan koordinasi kerja agar semua bagian dapat berjalan seiring dan seirama dan dapat dihindarkan benturan – benturan kepentingan antar bagian dalam perusahaan.

Tanpa adanya perencanaan yang matang, pengaturan yang bagus serta pengawasan akan mengakibatkan jeleknya hasil produksi. Di samping hasil produksi yang harus bagus kwalitasnya juga harus di pikirkan pula agar jangan sampai terjadi hasil produksi bagus tapi ongkos yang diperlukan untuk keperluan itu terlalu besar.
Biaya produksi yang terlalu tinggi akan berakibat harga pokok produksinya menjadi besar dan hal ini akan mengakibatkan tingginya harga jual produk, sehingga akan tidak terjangkau oleh konsumen. Inilah yang merupakan tugas dari bagian produksi. Tugas-tugas tersebut akan dapat terlaksana dengan baik dengan mengacu pada pedoman kerja tertentu. Pedoman kerja yang harus menjadi arah kerja bagi bagian produksi dapat dirumuskan dalam empat hal yaitu :
1. Tepat Jumlah
2. Tepat Mutu
3. Tepat Waktu
4. Tepat Ongkos/Harga
Jumlah produk yang dihasilkan haruslah direncanakan dengan baik agar tidak terlalu banyak maupun terlalu sedikit. Bila produksi terlalu banyak tentu saja akan mengakibatkan bertumpuknya hasil produksi di gudang. Hal ini akan mengakibatkan disamping barang tersebut akan mengalami kerusakan dalam penyimpanannya, maka penumpukan tersebut berarti banyak modal yang tertanam dalam barang jadi itu berhenti dan menjadi kurang efektif.
Dengan pedoman pada empat hal tersebut maka bagian produksi akan dapat mencapai sasarannya dengan baik. Keempat hal tersebut dapat dikenal dengan mudah sebagai “empat tepat”.
Adapun tugas tersebut secara garis besarnya dapat di bagi menjadi beberapa macam yaitu :
1. Perencanaan Produk
2. Perencanaan Luas Produksi
3. Perencanaan Lokasi Pabrik
4. Perencanaan Layout Mesin-mesin Pabrik
5. Perencanaan Bahan Baku
6. Pengaturan Tenaga Kerja
7. Pengawasan Kwalitas

2. Produksi Optimal
Tingkat produksi optimal atau Economic Production Quantity (EPQ) adalah sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan. Metode EPQ dapat dicapai apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya penyimpanan (carrying cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimun. Artinya, tingkat produksi optimal akan memberikan total biaya persediaan atau total inventori cost (TIC) minimum.
Metode EPQ mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan permintaan produk jadi. Metode ini juga mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh terhadap biaya persiapan. Metode EPQ menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut:
1. Barang yang diproduksi mempunyai tingkat produksi yang lebih besar dari tingkat permintaan.
2. Selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan.
3. Selama berproduksi, besarnya tingkat persediaan kurang dari Q (EPQ) karena penggunaan selama pemenuhan.

3. Least Cost Combination
Isoquant atau Isoproduct Curve adalah kurva yang menunjukan hubungan antara berbagai kemungkinan kombinasi 2 input variabel dengan tingkat output tertentu.
Isocost atau Garis ongkos sama adalah kombinasi faktor-faktor produksi yang dapat diperoleh dengan mengeluarkan sejumlah ongkos tertentu. Untuk menggambar Isocost jika intharus diketahui uang yang tersedia dan harga masing-masing faktor P™duks,/mput. Contoh : Dana tersedia Rp 500, harga tenaga kerja Rp 8,-per unit dan modal Rp 15
Untuk dapat mencapai tingkat produksi maksimum dengan biaya yang optimal, jika Isocost bersinggungan dengan kurva Isoquant. Syarat ini dapat di tulis dengan Marginal Rate Of Technical Substitution (MRTS) Adalah jumlah satu, input (xl) yang harus ditambah, jika input yang lain (x2) dikurangi agar tingkat output yang dihasilkan tetap. Syarat di atas disebut pula dengan Least Cost Combination.




Soal Latihan

1. Rate Of Technical Substitution (MRTS) Adalah jumlah satu, input (xl) yang harus ditambah, jika input yang lain (x2) dikurangi agar tingkat output yang dihasilkan tetap, pengertian tersebut adalah syarat dari….
A. Isocost D. Carrying cost
B. kurva Isoquant E. EPQ
C. Least Cost Combination

2. Suatu bagian yang ada pada perusahaan yang bertugas untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan bagi terselenggaranya proses produksi, adalah….
A. Bagian Pemasaran D. Bagian Produksi
B. Bagian Gudang E. Bagian Keuangan
C. Bagian Akuntansi

3. Metode EPQ mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan permintaan produk jadi, Metode EPQ menggunakan asumsi, asumsi tersebut adalah….
A. Selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan
B. Barang yang diproduksi mempunyai tingkat produksi yang lebih kecil dari tingkat permintaan
C. Selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat produksi ditambah tingkat permintaan


D. Barang yang diproduksi mempunyai tingkat produksi yang lebih besar dari tingkat penawaran
E. Jika ada permintaan maka barang akan diproduksi

4. Pedoman kerja yang harus menjadi arah kerja bagi bagian produksi dapat dirumuskan dalam empat hal, kecuali….
A. Tepat Jumlah
B. Tepat Waktu
C. Tepat Mutu
D. Tepat Ongkos/Harga
E. Tepat Konsumen

5. Sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan adalah pengertian dari.….
A. Least Cost Combination
B. Produksi Optimal
C. Produksi Minimal
D. Produksi Permintaan
E. Produksi Jadi


6. Kombinasi faktor-faktor produksi yang dapat diperoleh dengan mengeluarkan sejumlah ongkos tertentu adalah pengertian dari.….
A. Isocost
B. Least Cost Combination
C. Produksi Optimal
D. Isoquant
E. Isoproduk

7. Adapun urutan yang tepat untuk tugas-tugas bagian produksi untuk memproduksi suatu barang yaitu….
A. Perencanaan Lokasi Pabrik, Perencanaan Bahan Baku, Perencanaan Produk, Perencanaan Luas Produksi, Perencanaan Lokasi Pabrik, Perencanaan Layout Mesin-mesin Pabrik, Pengaturan Tenaga Kerja dan Pengawasan Kwalitas
B. Perencanaan Lokasi Pabrik, Perencanaan Luas Produksi , Perencanaan Bahan Baku, Perencanaan Produk, Perencanaan Luas Produksi, Perencanaan Layout Mesin-mesin Pabrik, Pengaturan Tenaga Kerja dan Pengawasan Kwalitas
C. Perencanaan Produk, Perencanaan Luas Produksi, Perencanaan Lokasi Pabrik, Perencanaan Layout Mesin-mesin Pabrik, Perencanaan Bahan Baku, Pengaturan Tenaga Kerja dan Pengawasan Kwalitas
D. Perencanaan Bahan Baku, Perencanaan Produk, Perencanaan Luas Produksi, Perencanaan Lokasi Pabrik, Perencanaan Layout Mesin-mesin Pabrik, Pengaturan Tenaga Kerja dan Pengawasan Kwalitas
E. Pengaturan Tenaga Kerja, Perencanaan Bahan Baku, Perencanaan Produk, Perencanaan Luas Produksi, Perencanaan Lokasi Pabrik, Perencanaan Layout Mesin-mesin Pabrik, dan Pengawasan Kwalitas
8. Kurva yang menunjukan hubungan antara berbagai kemungkinan kombinasi 2 input variabel dengan tingkat output tertentu, adalah kurva….
A. Kurva produk
B. Kurva isoproduct
C. Kurva isocost
D. Kurva garis ongkos
E. Kurva produksi

9. Satu fungsi yang menunjukan hubungan antara berbagai kombinasi input yang digunakan untuk menghasilkan output adalah pengertian dari.…

A. Produksi
B. fungsi isoproduct
C. Fungsi produksi
D. Fungsi Produk optimal
E. Fungsi Produsen

10. Tingkat produksi optimal akan memberikan total biaya persediaan, atau total biaya persediaan disebut juga dengan….

A. total inventori cost (TIC) D. Total optimal cost
B. Economic Production Quantity (EPQ) E. Total minimal cost
C. Carrying cost

Jawaban

1. C. Least Cost Combination

2. D. Bagian Produksi

3. A. Selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan

4. E. Tepat Konsumen

5. B. Produksi Optimal

6. A. Isocost

7. C. Perencanaan Produk, Perencanaan Luas Produksi, Perencanaan Lokasi Pabrik, Perencanaan Layout Mesin-mesin Pabrik, Perencanaan Bahan Baku, Pengaturan Tenaga Kerja dan Pengawasan Kwalitas

8. B. Kurva isoproduct

9. C. Fungsi produksi

10. A. total inventori cost (TIC)


PERTEMUAN Ke-6 & 7

6 & 7. Ongkos dan Penerimaan
1. Macam-macam Ongkos
Kurva ongkos adalah kurva yang menunjukan hubungan antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat output yang dihasilkan. Ongkos produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi guna memproduksi output.
Macam-macam ongkos sebagai berikut :
1. Total Fixed Cost (Ongkos Total Tetap) adalah jumlah ongkos yang tetap yang tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi. Contoh penyusutan, sewa, dsb.
2. Total Variabel Cost (Ongkos Variabel Total) adalah Jumlah ongkos-ongkos yang dibayarkan yang besarnya berubah menurut tingkat yang dihasilkan. Contoh ongkos bahan mentah, tenaga kerja, dsb.
3. Total Cost (Ongkos Total) adalah penjumlahan antara ongkos total tetap dengan ongkos total variabel. TC = TFC + TVC
4. Averege Fixed Cost (Ongkos Tetap Rata-Rata ) adalah ongkos tetap yang dibebankan kepada setiap unit output. TFC AFC = Q = tingkat output
5. Averege Fixed Cost (Ongkos Variabel Rata-Rata) adalah ongkos variabel yang dibebankan untuk setiap unit output.
TVC = AVC
6. Averege Total Cost (Ongkos Total Rata-rata) adalah ongkos produksi yang dibebankan untuk setiap unit output.
TC = ATC

7. Marginal Cost (Ongkos Marginal) adalah tambahan atau berkurangnya ongkos total karena bertambahnya atau berkurangnya satu unit output.
ATC ATVC
MC = = -----------------
AQ AQ

Ongkos produksi dibedakan menjadi :

Ongkos Produksi Jangka Pendek .
Dalam ongkos produksi jangka pendek perusahaan sudah mempunya! peralatan-peralatan untuk produksi seperti mesin, gedung dan tanah. Masalah yang perlu diper- hatikan adalah masalah kebijaksanaan bahan baku, tenaga kerja dan lain-lain yang merupakan ongkos variabel. Jadi dalam ongkos produksi jangka pendek ini terdapat ongkos tetap dan ongkos variabel

Q VC FC TC MC AVC AFC ATC
0 0 4 4 - 0 - -
1 10 4 14 10 10 4 14
2 16 4 20 6 8 2 10
3 24 4 28 8 8 1, 33 9, 33
4 34 4 38 10 8, 5 1 9, 5
5 46 4 50 12 9, 2 0, 8 10
6 60 4 64 14 10 0, 67 10, 67



Ongkos Jangka Panjang
Ciri dasar daripada jangka waktu panjang (Long Run) adalah dimana pengusaha tida memiliki ongkos tetap, semua ongkos adalah merupakan variabel cost/berubah atau tidak tetap, karena semua faktor produksi bersifat variabel faktor tidak ada yang bersifat fixed factor dalam jangka waktu panjang.
The long run avarage cost curve (LRAC) adalah suatu kurva yang memperlihatkan ongkos rata-rata minimum dari masing-masing tingkat output.

2. Kurva Ongkos
Kurva Ongkos Variabel dan Rata-rata
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dari gambar diatas sebagai berikut :
1. AVC minimum bila garis singgung kurva TVC melalui titik origin.
2. ATC minimum bila garis singgung TC melalui titik origin.
3. AVC dan ATC minimum bila keduanya memotong MC.
Ongkos Produksi Jangka Panjang.

Dalam ongkos produksi jangka panjang, perusahaan dapat menambah semua faktor produksi, sehingga tidak ada ongkos tetap dalam jangka panjang. Semua pengeluaran
merupakan ongkos variable.
Jika perusahaan ingin berproduksi 2 unit untuk jangka pendek, pengusaha memilih kapasitas pabrik pada kurva SAC1 dengan biaya Rp 300.-. Untuk produksi 4 unit, pengusaha akan memilih kapasitas pabrik pada kurve SAC2 dengan ongkos Rp 150,-.
Pada produksi 4 unit ini, perusahaan dapat menggunakan kapasitas pada SAC1, tapi biayanya lebih tinggi, dan seterusnya. Kurva LRAC disebut pula dengan Kurva Amplop, sebab SAC selalu di dalamnya.



Kurva LRAC menyerupai bentuk huruf U disebabkan oleh sebagai berikut :
1. Economies Of Scale / Increasing Returns To Scale.
Kurva LRAC bergerak kekanan semakin menurun. Ini menunjukan bahwa terjadi peningkatan produksi atau produktivitas, karena para pengusaha bisa memperbesar fasilitas produksi, sehingga terjadi penghematan ongkos produksi. Hal ini menye babkan ongkos produksi rata-rata menjadi rendah. Faktor-faktor yang merupakan Economies Scale sebagai berikut :
a. Spesialisasi faktor-faktor produksi.
b. Penurunan harga bahan mentah, karena pembelian yang besar.
c. Hasil dari produk sampingan.
d. Perusahaan besar mendorong pengembangan fasilitas diluar perusahaan yang
2. Diseconomies Of Scale / Decreasing Returns To Scale.
Perusahaan yang terus berkembang besar pada suatu tingkat tertentu cenderung tidak efisien, sehingga produktivitasnya menurun. Akibatnya ongkos produksi menaik. Hal ini terlihat pada Kurva LRAC sisi kanan menaik.


3. Penerimaan (Revenue)

Pengertian Penerimaan
Didalam memproduksi suatu barang, ada dua hal yang menjadi fokus utama dari seorang pengusaha dalam rangka mendapatkan keuntungan yang maksimum, yaitu ongkos (cost) dan penerimaan (Revenue).
Ongkos sebagaimana telah dijelaskan diatas, maka yang dimaksud dengan penerimaan adalah jumlah uang yang diperoleh dari penjualan sejumlah output atau dengan kata lain merupakan segala pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan hasil dari penjualan hasil produksinya.
Hasil total penerimaan dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah satuan barang yang dijual dengan harga barang yang bersangkutan atau TR = Q x P

Jenis-jenis Penerimaan
1. Total penerimaan (Total revenue : TR), yaitu total penerimaan dari hasil penjualan. Pada pasar persaingan sempurna, TR merupakan garis lurus dari titik origin, karena harga yang terjadi dipasar bagi mereka merupakan suatu yang datum (tidak bisa dipengaruhi), maka penerimaan mereka naik sebanding (Proporsional) dengan jumlah barang yang dijual.
Pada pasar persaingan tidak sempurna, TR merupakan garis melengkung dari titik origin, karena masing perusahaan dapat menentukan sendiri harga barang yang dijualnya, dimana mula-mula TR naik sangat cepat, (akibat pengaruh monopoli) kemudian pada titik tertentu mulai menurun (akibat pengaruh persaingan dan substansi).
2. Penerimaan rata-rata (Avarage Total revenue: AR), yaitu rata-rata penerimaan dari per kesatuan produk yang dijual atau yang dihasilkan, yang diperoleh dengan jalan membagi hasil total penerimaan dengan jumlah satuan barang yang dijual.
3. Penerimaan Marginal (Marginal Revenue : MR), yaitu penambahan penerimaan atas TR sebagai akibat penambahan satu unit output.
Dalam pasar persaingan sempurna MR ini adalah konstan dan sama dengan harga (P), dan berimpit dengan kurva AR atau kurva permintaan, bentuk kurvanya horizontal.
Dalam pasar persaingan tidak sempurna MR, menurun dari kiri atas kekanan bawah dan nilainya dapat berupa :
1. Positif;
2. Sama dengan nol;
3. Negatif.

Bentuk matematis secara sederhana dapat ditulis :
TR = P x Q
P x Q
AR = TR : Q atau = P
Q
dTR
MR = = TRn – TRn-1
dQ
Dalam bentuk tabel dapat diperlihat sebagai contoh berikut :
1. Untuk kasus harga tetap/kurva permintaan mendatar.
Data jumlah Produksi, ongkos dan Penerimaan Produksi.
Q AR = P TR TC AC= TC/Q II MR MC
0 100 0 145 - -145 - -
1 100 100 175 175 -75 100 30
2 100 200 200 100 0 100 25
3 100 300 220 75,3 80 100 20
4 100 400 250 62,5 150 100 30
5 100 500 300 60 200 100 50
6 100 600 370 61,6 230 100 70
7 100 700 460 65,7 240 100 90
8 100 800 570 71,3 230 100 110

Gambar dari tabel diatas dapat digambarkan dengan dua cara :
(1) Marginal analysis dan
(2) Total analysis
(the shape of short run cost curves)

4. Keuntungan Maximum
Syarat Pemaksimuman Keuntungan
Di dalam jangka pendek, pemaksimuman untung oleh suatu perusahaan dapat diterangkan dengan dua cara berikut:
• Membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total.
• Menunjukkan keadaan di mana hasil penjualan marjinal sama dengan biaya marjinal.
Dalam cara pertama keuntungan ditentukan dengan menghitung dan membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total. Keuntungan adalah perbedaan antara hasil penjualan total yang diperoleh dengan biaya total yang dikeluarkan. Keuntungan akan mencapai maksimum apabila perbedaan di antara keduanya adalah maksimum.
Maka dengan cara yang pertama ini keuntungan yang maksimum akan dicapai apabila perbedaan nilai antara hasil penjualan total dengan biaya total adalah yang paling maksimum. Cara yang kedua adalah dengan menggunakan bantuan kurva atau data biaya rata-rata dan biaya marjinal. Pemaksimuman keuntungan dicapai pada tingkat produksi di mana hasil penjualan marjinal (MR) sama dengan biaya marjinal (MQ atau MR = MC. Suatu perusahaan akan menambah keuntungannya apabila menambah produksinya pada ketika MR > MC yaitu hasil penjualan marjinal (MR) melebihi biaya marjinal (MC).

Dalam keadaan ini pertambahan produksi dan penjualan akan menambah keuntungannya. Dalam keadaan sebaliknya, yaitu apabila MR < MC, mengurangi produksi dan penjualan akan menambah untung. Maka keuntungan maksimum dicapai dalam keadaan di mana MR = MC berlaku. Tabel 1.1 Jumlah produksi dan biaya produksi
Ciri-ciri dari data dan kurva berbagai jenis biaya adalah:
• Biaya berubah total mula-mula mengalami kenaikan yang lambat, akan tetapi setelah satu tingkat produksi tertentu kenaikannya makin lama makin cepat.
• Biaya total mempunyai sifat yang sama dengan biaya berubah total.
Biaya tetap rata-rata semakin lama semakin kecil. Oleh sebab itu kurva biaya tetap rata-rata menurun dari kiri atas ke kanan bawah.
• Biaya berubah rata-rata, biaya total rata-rata dan biaya marjinal, mempunyai sifat yang sama: pada tingkat produksi yang rendah ketiga jenis biaya tersebut semakin menurun apabila produksi meningkat, tetapi pada produksi yang lebih tinggi biaya-biaya tersebut semakin tinggi apabila produksi ditambah. Berdasarkan sifat ini kurva untuk ketiga jenis biaya berbentuk huruf "U".

Pendekatan Biaya Total-Hasil Penjualan Total
Kurva TC berada di atas kurva TR menggambarkan bahwa perusahaan mengalami kerugian. Produksi mencapai diantara 2 sampai 9 unit kurva TC berada di bawah kurva TR, perusahaan memperoleh keuntungan. Gambar 1.4 Menentukan Keuntungan Maksimum dengan Kurva Biaya dan Penjualan Total
Garis tegak di antara TC dan TR, garis tegak yang terpanjang produksi adalah 7 unit, menggambarkan keuntungan yang paling maksimum. Produksi mencapai 10 unit atau lebih kurva TC telah beada di atas kurva TR kembali, perusahaan mengalami kerugian kembali. Perpotongan di antara kurva TC dan kurva TR dinamakan titik impas (break-
even point) yang menggambarkan biaya total yang dikeluarkan perusahaan adalah sama dengan hasil penjualan total yang diterimanya. Perpotongan tersebut berlaku di dua titik, yaitu titik A dan titik B.

Pendekatan Biaya Marjinal-Hasil Penjualan Marjinal
Dalam jangka pendek terdapat empat kemungkinan dalam corak keuntungan atau kerugian perusahaan (atau keadaan keseimbangan perusahaan), yaitu :

- Mendapat untung luar biasa (untung melebihi normal)
- Mendapat untung normal
- Mengalami kerugaian tetapi masih dapat membayar biaya berubah
- Dalam keadaan menutup atau membubarkan perusahaan

1. Pendekatan Total
Seluruh jumlah pendapatan yang diterima perusahaan dari menjual barangjang diproduksikannja dinamakan hasil penjualan total (TR —yaitu dari perkataan Total Revenue}. Telah diterangkan bahwa dalam persaingan sempurna harga tidak akan berubah walau bagaimanapun banyaknya jumlah barang yang dijual perusahaan. Ini menyebabkan kurva penjualan total (TR) adalah berbentuk garis lurus yang bermula dari titik O.

2. Pendekatan Marginal
Satu konsep (istilah) mengenai hasil penjualan yang sangat penting untuk diketahui dalam analisis penentuan harga dan produksi oleh suatu perusahaan adalah pengertian hasil penjualan marjinal (MR— yang merupakan singkatan dari perkataan

Marjinal'Revenue), yaitu tambahan hasil penjualanjangdiperoleh perusahaan dari menjual satu unit lagi barangyang diproduksikannja. Dalam pasar persaingan sempurna berlaku keadaan berikut harga — hasil penjualan rata-rata — hasil penjualan marjinal. Dalam Gambar 2 (i) kurva d() = AR0 = MRn menggambarkan kesamaan tersebut pada harga Rp 3000, dan kurva d0 = AR0 = MR0 menggambarkan kesamaan tersebut pada harga Rp 6000.

3. Pendekatan Rata-rata
Untuk suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna hasil penjualan rata-rata (AR) adalah seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 2 harga barang yang diproduksi perusahaan adalah Rp 3000 maka d0=AR0= MRQ adalah kurva permintaan yang dihadapi perusahaan. Dengan demikian kurva ini adalah kurva hasil penjualan rata-rata pada harga barang sebanyak Rp 3000 (dan dinyatakan sebagai AR^. Kalau harga barang yang dijual perusahaan adalah Rp 6000, kurva d} = AR} = MRj adalah kurva permintaan dan juga kurva hasil penjualan rata-rata pada harga Rp 6000.








Soal Latihan

1. Dibawah ini rmacam-macam ongkos adalah, kecuali….
A. Total Fixed Cost D. Total Cost
B. Total Variabel Cost E. Long run avarage cost
C. Averege Fixed Cost

2. Kurva yang menunjukan hubungan antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat output yang dihasilkan adalah pengertian dari….
A. Kurva ongkos D. Total Cost (Ongkos Total)
B. Kurva produksi E. Long run avarage cost
C. Kurva

3. Pada macam-macam ongkos Jumlah ongkos yang tetap yang tidakdipengaruhi oleh tingkat produksi adalah….
A. Total Fixed Cost D. Total Cost
B. Total Variabel Cost E. Long run avarage cost
C. Averege Fixed Cost

4. Contoh dari macam-macam ongkos adalah penyusutan, sewa gedung, sewa alat, sewa kendaraan, contoh tersebut merupakan ongkos…
A. Total cost D. Total Fixed Cost

B. Total Variabel Cost E. Long run avarage cost
C. Averege Fixed Cost

5. Semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi guna memproduksi output ialah pengertian dari.…
A. Ongkos produksi
B. Ongkos Total Tetap
C. Ongkos Variabel Total
D. Ongkos Tetap Rata-Rata
E. Ongkos Total

6. Rumus dari total cost (ongkos total) ialah.…
A. TFC AFC = Q = tingkat output D. TC = ATC
B. TVC = AVC E. TR = Q x P
C. TC = TFC + TVC

7. Tambahan atau berkurangnya ongkos total karena bertambahnya atau berkurangnya satu unit output adalah pengertian dari.…
A. Total cost
B. Marginal cost
C. Ongkos
D. Penerimaan
E. Ongkos produksi

8. Terjadi peningkatan produksi atau produktivitas, karena para pengusaha bisa memperbesar fasilitas produksi, sehingga terjadi penghematan ongkos produksi. Hal ini akan menyebabkan terjadinya…..,
A. Ongkos produksi rata-rata menjadi tinggi.
B. Harga menjadi lebih tinggi
C. Ongkos produksi rata-rata menjadi rendah.
D. Produktivitasnya menurun
E. Ongkos produksi yang tinggi

9. Faktor-faktor yang merupakan Economies Scale sebagai berikut, kecuali :
A. Spesialisasi faktor-faktor produksi.
B. Penurunan harga bahan mentah, karena pembelian yang besar.
C. Hasil dari produk sampingan.
D. Perusahaan besar mendorong pengembangan fasilitas diluar perusahaan
E. Ongkos produksi yang tinggi

10. Berikut ini pernyataan yang benar adalah….
A. AVC maksimum bila garis singgung kurva TVC melalui titik origin
B. ATC minimum bila garis singgung TC melalui titik origin
C. AVC dan ATC maksimum bila keduanya memotong MC
D. ATC maksimum bila garis singgung TC melalui titik origin
E. AVC minimum bila garis singgung kurva TVC melalui titik origin
11. Jumlah uang yang diperoleh dari penjualan sejumlah output atau dengan kata lain merupakan segala pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan hasil dari penjualan hasil produksinya ialah pengertian.….
A. Pengeluaran
B. Ongkos
C. Penerimaan
D. Keuntungan
E. Total biaya

12. Hasil total penerimaan dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah satuan barang yang dijual dengan harga barang yang bersangkutan, rumus tersebut ialah.…
A. TFC AFC = Q = tingkat output D. TC = ATC
B. TVC = AVC E. TR = Q x P
C. TC = TFC + TVC

13. Berikut ini ialah jenis-jenis Penerimaan yang paling tepat adalah….
A. Penerimaan Variabel Total, Total penerimaan dan Penerimaan marginal
B. Total penerimaan, Penerimaan Variabel Rata-Rata, Penerimaan rata-rata
C. Penerimaan Variabel Total, Penerimaan Variabel Rata-rata dan Penerimaan marginal
D. Total penerimaan, Penerimaan Marginal dan Penerimaan rata-rata
E. Total penerimaan, Penerimaan Marginal dan Penerimaan Variabel rata-rata


14. Rata-rata penerimaan dari per kesatuan produk yang dijual atau yang dihasilkan merupakan pengertian dari….
A. Penerimaan Variabel Total
B. Total penerimaan
C. Penerimaan Variabel Rata-rata
D. Ongkos Rata-rata
E. Penerimaan Rata-rata

15. Perbedaan antara hasil penjualan total yang diperoleh dengan biaya total yang dikeluarkan pengertian dari….
A. Pendekatan rata-rata
B. Total penerimaan
C. Penerimaan Variabel Rata-rata
D. Keuntungan
E. Penerimaan Rata-rata

16. Ciri-ciri dari data dan kurva berbagai jenis biaya adalah, kecuali….
A. Biaya total rata-rata dan biaya marjinal
B. Biaya berubah total mula-mula mengalami kenaikan yang cepat
C. Biaya total mempunyai sifat yang sama dengan biaya berubah total
D. Biaya tetap rata-rata semakin lama semakin kecil
E. Biaya berubah rata-rata

17. Dalam jangka pendek terdapat empat kemungkinan dalam corak keuntungan atau kerugian perusahaan (atau keadaan keseimbangan perusahaan), yaitu :
A. Mendapat untung luar biasa (untung melebihi normal)
B. Mendapat untung normal
C. Mengalami kerugaian tetapi masih dapat membayar biaya berubah
D. Dalam keadaan menutup atau membubarkan perusahaan
E. Mengalami kerugaian lalu tidak dapat membayar biaya berubah

18. Pada pendekatan marginal dalam pasar persaingan sempurna berlaku keadaan berikut, yaitu….
A. harga — hasil penjualan rata-rata — hasil penjualan marjinal
B. hasil penjualan rata-rata— hasil penjualan rata-rata — hasil penjualan marjinal
C. hasil penjualan marjinal — hasil penjualan rata-rata — hasil penjualan marjinal
D. harga — hasil penjualan rata-rata — harga
E. total penjualan — hasil penjualan rata-rata — hasil penjualan marjinal


19. Jika 2 harga barang yang diproduksi perusahaan adalah Rp 3000 maka….
A. d1=AR1=
B. d0=AR0=
C. d1=AR0=
D. d2=AR2=
E. d1=AR2=

20. Satu konsep (istilah) mengenai hasil penjualan yang sangat penting untuk diketahui dalam analisis penentuan harga dan produksi oleh suatu perusahaan adalah pengertian dari….
A. hasil penjualan total
B. hasil penjualan rata-rata
C. hasil penjualan marginal
D. hasil pembelian marginal
E. hasil pembagian rata-rata





Jawaban
1. E. Long run avarage cost
2. A. Kurva ongkos
3. A. Total Fixed Cost
4. D. Total Fixed Cost
5. A. Ongkos produksi
6. C. TC = TFC + TVC
7. B. Marginal cost
8. C. Ongkos produksi rata-rata menjadi rendah.
9. E. Ongkos produksi yang tinggi
10. B. ATC minimum bila garis singgung TC melalui titik origin
11. C. Penerimaan
12. E. TR = Q x P
13. D. Total penerimaan, Penerimaan Marginal dan Penerimaan rata-rata
14. E. Penerimaan Rata-rata
15. D. Keuntungan
16. B. Biaya berubah total mula-mula mengalami kenaikan yang cepat
17. E. Mengalami kerugaian lalu tidak dapat membayar biaya berubah
18. A. harga — hasil penjualan rata-rata — hasil penjualan marjinal
19. C. hasil penjualan marginal
20. B. d0=AR0=
PERTEMUAN Ke-8 & 9

8 & 9. Struktur Pasar
1. Pasar Persaingan Sempurna
Persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena dianggap sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan memproduksi barang atau jasa yang tinggi (optimal) efisiensinya.
Ciri-ciri Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai struktur pasar atau industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau pun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar.
1. Perusahaan Adalah Pengambil Harga
Pengambil harga atau price taker berarti suatu perusahaan yang ada di dalam pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Apa pun tindakan perusahaan dalam pasar, ia tidak akan menimbulkan perubahan ke atas harga pasar yang berlaku. Harga barang di pasar ditentukan oleh interaksi di antara keseluruhan produsen dan keseluruhan pembeli. Seorang produsen adalah terlalu kecil peranannya di dalam pasar sehingga tidak dapat mempengaruhi penentuan harga atau tingkat produksi di pasar. Peranannya yang sangat kecil tersebut disebabkan karena jumlah produksi yang diciptakan seorang produsen merupakan sebagian kecil saja dari keseluruhan jumlah barang yang dihasilkan dan diperjualbelikan.

2. Setiap Perusahaan Mudah Ke Luar Atau Masuk
Sebaliknya apabila ada produsen yang ingin melakukan kegiatan di industri tersebut, produsen tersebut dapat dengan mudah melakukan kegiatan yang diinginkannya tersebut.
3. Menghasilkan Barang Serupa
Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibeda-bedakan. Barang yang dihasilkan sangat sama atau serupa. Tidak terdapat perbedaan yang nyata di antara barang yang dihasilkan suatu perusahaan dengan produksi perusahaan lainnya. Barang seperti itu dinamakan dengan istilah barang identical'atau homogenous. Persaingan yang berbentuk persaingan bukan harga atau nonprice competition yaitu persaingan dengan misalnya melakukan iklan dan promosi penjualan. Cara ini tidak efektif untuk menaikkan penjualan karena pembeli mengetahui bahwa barang-barang yang dihasilkan berbagai produsen dalam industri tersebut tidak ada bedanya sama sekali.

4. Terdapat Banyak Perusahaan di Pasar
Sifat ini meliputi dua aspek, yaitu jumlah perusahaan sangat banyak dan masing-masing perusahaan adalah relatif kecil kalau dibandingkan dengan keseluruhan jumlah perusahaan di dalam pasar. Sebagai akibatnya produksi setiap perusahaan adalah sangat sedikit kalau dibandingkan dengan jumlah produksi dalam industri tersebut. Sifat ini menyebabkan apa pun yang dilakukan perusahaan,

5. Pembeli Mempunyai Pengetahuan Sempurna Mengenai Pasar
Dalam pasar persaingan sempurna juga dimisalkan bahwa jumlah pembeli adalah sangat banyak. Namun demikian dimisalkan pula bahwa masing-masing pembeli tersebut mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai keadaan di pasar, yaitu mereka mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-perubahan ke atas harga tersebut. Akibatnya para produsen tidak dapat menjual barangnya dengan harga yang lebih tinggi dari yang berlaku di pasar.



2. Pasar Monopoli
Pasar monopoli (dari bahasa Yunani: monos, satu + polein, menjual) adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai "monopolis".
Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian, penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau —lebih buruk lagi— mencarinya di pasar gelap (black market).
Ada beberapa ciri dan sifat dasar pasar monopoli. Ciri utama pasar ini adalah adanya seorang penjual yang menguasai pasar dengan jumlah pembeli yang sangat banyak. Ciri lainnya adalah tidak terdapatnya barang pengganti yang memiliki persamaan dengan produk monopolis; dan adanya hambatan yang besar untuk dapat masuk ke dalam pasar.
Hambatan itu sendiri, secara langsung maupun tidak langsung, diciptakan oleh perusahaan yang mempunyai kemampuan untuk memonopoli pasar. Perusahaan monopolis akan berusaha menyulitkan pendatang baru yang ingin masuk ke pasar tersebut dengan dengan beberapa cara; salah satu di antaranya adalah dengan cara menetapkan harga serendah mungkin.
Dengan menetapkan harga ke tingkat yang paling rendah, perusahaan monopoli menekan kehadiran perusahaan baru yang memiliki modal kecil. Perusahaan baru tersebut tidak akan mampu bersaing dengan perusahaan monopolis yang memiliki kekuatan pasar, image produk, dan harga murah, sehingga lama kelamaan perusahaan tersebut akan mati dengan sendirinya.


Cara lainnya adalah dengan menetapkan hak paten atau hak cipta dan hak eksklusif pada suatu barang, yang biasanya diperoleh melalui peraturan pemerintah. Tanpa kepemilikan hak paten, perusahaan lain tidak berhak menciptakan produk sejenis sehingga menjadikan perusahaan monopolis sebagai satu-satunya produsen di pasar.

3. Pasar Monopolistis
Pasar monopolistis pada dasarnya adalah pasar yang berada di antara dua jenis pasar yang ekstrem, yaitu persaingan sempurna dan monopoli. Oleh sebab itu sifat-sifatnya mengandung unsur-unsur sifat pasar monopoli dan unsur-unsur sifat pasar persaingan sempurna. Pasar persaingan monopolistis dapat didefinisikan sebagai suatu pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak (Sukirno, 2003: 298)
Ciri-ciri pasar persaingan monopolistis ( Sukirno, 2003: 298) :
1. Terdapat banyak penjual.
2. Barang berbeda corak.
3. Perusahaan mempunyai sedikit kekuasaan mempengaruhi harga .
4. Mudah bagi suatu perusahaan untuk keluar masuk ke pasar.
5. Persaingan mempromosi penjualan sangat aktif.



4. Pasar Oligopoli
Oligopoli adalah suatu bentuk struktur pasar dimana hanya terdapat beberapa perusahaan atau produsen(2-10) yang berada di pasar, baik secara independent maupun secara diam-diam bekerja sama. Pasar oligopoli yang hanya terdiri dari 2(dua) perusahaan saja disebut Duopoli.
Oligopoli dapat dibedakan antara oligopoli dengan diferensiasi produk(product differentiation) seperti industri kosmestik dan mobil di Insdonesia, dan oligopoli tanpa diferensiasi produk seperti industri seng, pipa besi dsbnya. Ada tidaknya diferensiasi produk akan berpengaruh terhadap samapi seberapa jauh permintaan produk suatu perusahaan dipengaruhi oleh produk perusahaan lain. Semakin besar tingkat diferensiasi produksi yang ada di pasar, semakin kecil pengaruh produk perusahaan lain terhadap permintaan produk suatu perusahaan. Tingkat pengaruh antara produk perusahaan satu dengan produk perusahaan lain yang masih berada dalam satu pasar, akan memiliki implikasi terhadap kurva permintaan suatu perusahaan oligopoli.
Karakteristik Pasar Oligopoli.
1. Menghasilkan barang standard atau barang berbeda corak(differenciated products).
2. Kekuasaan menentukan harga ada kalanya lemah dan ada kalanya sangat kuat. Jika diantara produsen oligopoli yang terdapat dipasar tidak melakukan kerjasama (non collusive), maka kekuasaan menentukan harga sangat terbatas(lemah). Tetapi kalau diantara produsen oligopoli tersebut berkolusi dalam menetapkan harga, maka kekuasaan mereka dalam menentukan harga adalah sangat kuat, yaitu menyerupai monopoli.
3. Pada umumnya perusahaan oligopoli perlu melakukan promosi secara iklan. Iklan secara terus menerus diperlukan oleh produsen oligopoli yang menghasilkan barang yang berbeda corak. Kegiatan promosi secara iklan yang sangat aktif tersebut adalah untuk dua tujuan, yaitu menarik pembeli baru dan mempertahankan pembeli lama.
Pasar oligopoli adalah adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.
Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas.
Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999, oligopoli dikelompokkan ke dalam kategori perjanjian yang dilarang, padahal umumnya oligopoli terjadi melalui keterkaitan reaksi, khususnya pada barang-barang yang bersifat homogen atau identik dengan kartel, sehingga ketentuan yang mengatur mengenai oligopoli ini sebagiknya digabung dengan ketentuan yang mengatur mengenai kartel





Soal Latihan

1. Struktur pasar yang dianggap akan menjamin terwujudnya kegiatan memproduksi barang atau jasa yang tinggi (optimal) efisiensinya adalah…..
A. Pasar persaingan sempurna D. Pasar modern
B. Pasar monopoli E. Pasar Oligopoli
C. Pasar Monopolistis

2. Ciri-ciri dari pasar persaingan sempurna adalah, kecuali…..
A. Perusahaan Adalah Pengambil Harga
B. Setiap Perusahaan Mudah Ke Luar Atau Masuk
C. Menghasilkan Barang Serupa
D. Perusahaan bukan pengambil harga
E. Pembeli Mempunyai Pengetahuan Sempurna Mengenai Pasar

3. Suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar, pasar tersebut merupakan pasar…..
A. Pasar persaingan sempurna D. Pasar modern
B. Pasar monopoli E. Pasar Oligopoli
C. Pasar Monopolistis



4. Ciri-ciri dari pasar monopoli adalah …..
A. Perusahaan Adalah Pengambil Harga
B. Setiap Perusahaan Mudah Ke Luar Atau Masuk
C. Menghasilkan Barang Serupa
D. Perusahaan bukan pengambil harga
E. Adanya seorang penjual yang menguasai pasar dengan jumlah pembeli yang sangat banyak

5. Perusahaan kecil yang tidak bisa masuk ke dalam suatu pasar, merupakan pasar….
A. Pasar persaingan sempurna D. Pasar modern
B. Pasar monopoli E. Pasar Oligopoli
C. Pasar Monopolistis

6. Pasar yang berada di antara dua jenis pasar yang ekstrem merupakan pasar….
A. Pasar persaingan sempurna D. Pasar modern
B. Pasar monopoli E. Pasar Oligopoli
C. Pasar Monopolistis




7. Ciri-ciri dari pasar monopolistis adalah …..
A. Perusahaan Adalah Pengambil Harga
B. Setiap Perusahaan Mudah Ke Luar Atau Masuk
C. Menghasilkan Barang Serupa
D. produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak
E. Adanya seorang penjual yang menguasai pasar dengan jumlah pembeli yang sangat banyak

8. Ciri-ciri dari pasar monopolistis adalah, kecuali…..
A. Terdapat banyak penjual.
B. Barang berbeda corak.
C. Perusahaan mempunyai sedikit kekuasaan mempengaruhi harga .
D. Mudah bagi suatu perusahaan untuk keluar masuk ke pasar.
E. Persaingan mempromosi penjualan sangat pasif.

9. Suatu bentuk struktur pasar dimana hanya terdapat beberapa perusahaan atau produsen(2-10) yang berada di pasar, baik secara independent maupun secara diam-diam bekerja sama merupakan pasar…..
A. Pasar persaingan sempurna D. Pasar modern
B. Pasar Oligopoli E. Pasar Monopoli
C. Pasar Monopolistis

10. Oligopoli dapat dibedakan menjadi 2 antara lain, yaitu… diferensiasi produk(product differentiation)…..
A. Diferensiasi product
B. Non Diferensiasi product
C. Referensi product
D. Sistem pasar oligopoli
E. Non referensiasi product

11. Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi seperti, kecuali…..
A. Industri Semen
B. Industri Mobil
C. Industri Rumah Tangga
D. Industri Kertas
E. Industri Motor

12. Pasar Oligopoli dikelompokkan menjadi perjanjian yang dilarang, pernyataan tersebut tertuang didalam…..
A. Undang Undang No.6 tahun 1999 D. Perda No. 6 tahun 1999
B. Undang Undang No.5 tahun 1999 E. Perda No. 7 tahun 1999
C. Perda No. 5 tahun 1999

13. Pada pasar Oligopoli terdapat diferensiasi product, contoh industri tersebut ialah…..
A. Industri Baja
B. Industri Besi
C. Industri Kosmetik
D. Industri logam
E. Industri perak

14. Pasar yang harus terus menerus mengenalkan produknya melalui iklan adalah…..
A. Pasar persaingan sempurna D. Pasar modern
B. Pasar monopoli E. Pasar Oligopoli
C. Pasar Monopolistis

15. Pada pasar Oligopoli harga sewaktu-waktu akan menjadi kuat, apabila…..
A. Produsen oligopoli tersebut berkolusi dalam menetapkan harga
B. Industri Besi
C. Industri Kosmetik
D. Industri logam
E. Industri perak



Jawaban

1. A. Pasar persaingan sempurna
2. D. Perusahaan bukan pengambil harga
3. B. Pasar monopoli
4. E. Adanya seorang penjual yang menguasai pasar dengan jumlah pembeli yang sangat banyak
5. B. Pasar monopoli
6. C. Pasar Monopolistis
7. D. produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak
8. E. Persaingan mempromosi penjualan sangat pasif.
9. B. Pasar Oligopoli
10. A. Diferensiasi product
11. C. Industri Rumah Tangga
12. B. Undang Undang No.5 tahun 1999
13. C. Industri Kosmetik
14. C. Industri Kosmetik
15. E. Pasar Oligopoli

Tidak ada komentar:

Posting Komentar