Pada dasarnya di dalam setiap gaya kepemimpinan terdapat 2 unsur utama, yaitu:
1. Unsur pengarahan (directive behavior)
2. Unsur bantuan (supporting behavior).
Dari kedua unsur tersebut gaya kepemimpinan dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu:
a. Otokrasi (directing)
b. Pembinaan (coaching)
c. Demokrasi (supporting)
d. Kendali bebas (delegating)
Peranan gaya kepemimpinan berdasarkan jenisnya:
1). Pada gaya kepemimpinan otokrasi, pemimpin mengendalikan semua aspek kegiatan. Pemimpin memberitahukan sasaran apa saja yang ingin dicapai dan cara apa saja yang harus dilakukan untuk mencapai sasaran tersebut, baik itu sasaran utama maupun sasaran minornya. Pemimpin juga berperan sebagai pengawas terhadap semua aktivitas anggotanya dan menjadi pemberi jalan keluar bila anggota mengalami masalah. Dengan kata lain, anggota tidak perlu pusing memikirkan apapun. Anggota hanya cukup melaksanakan apa yang diputuskan oleh pemimpin.
2). Pada gaya kepemimpinan pembinaan peranannya mirip dengan otokrasi. Pada gaya kepemimpinan ini seorang pemimpin masih menunjukkan sasaran yang ingin dicapai dan cara yang dilakukan untuk mencapai sasaran tersebut. Namun, pada kepemimpinan ini anggota diajak untuk turut ikut serta dalam memecahkan berbagai masalah yang sedang dihadapi.
3). Pada gaya kepemimpinan demokrasi, anggota memiliki peranan yang lebih besar. Pada kepemimpinan ini seorang pemimpin hanya menunjukkan sasaran yang ingin dicapai saja, tentang cara untuk mencapai sasaran tersebut, anggota yang menentukan. Selain itu, anggota juga diberi keleluasaan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
4). Pada gaya kepemimpinan kendali bebas merupakan model kepemimpinan yang paling dinamis. Pada gaya kepemimpinan ini seorang pemimpin hanya menunjukkan sasaran utama yang ingin dicapai saja. Tiap divisi atau seksi diberi kepercayaan penuh untuk menentukan sasaran minor, cara untuk mencapai sasaran, dan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya sendiri-sendiri. Dengan demikian, pemimpin hanya berperan sebagai pemantau saja
Pada dasarnya tiap gaya kepemimpinan hanya cocok untuk kondisi tertentu saja. Dengan mengetahui kondisi nyata anggotanya, seorang pemimpin dapat memilih berbagai macam model kepemimpinan yang tepat, tidak menutup kemungkinan seorang pemimpin menerapkan gaya yang berbeda untuk divisi atau seksi yang berbeda.
Gaya kepemimpinan otokrasi cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi rendah tapi komitmennya tinggi.
Gaya kepemimpinan pembinaan cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi sedang dan komitmen rendah.
Gaya kepemimpinan demokrasi cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi tinggi dengan komitmen yang bervariasi.
Gaya kepemimpinan kendali bebas cocok untuk angggota yang memiliki kompetensi dan komitmen tinggi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar