Selasa, 02 November 2010

contoh karangan standar dan non standar

karangan standar

Pada siang hari di akhir musim gugur, satu keluarga semut yang telah bekerja keras sepanjang musim panas untuk mengumpulkan makanan, mengeringkan butiran-butiran gandum yang telah mereka kumpulkan selama musim panas. Saat itu seekor belalang yang kelaparan, dengan sebuah biola di tangannya datang dan memohon dengan sangat agar keluarga semut itu memberikan sedikit makan untuk dirinya.

“Apa!” teriak sang Semut dengan terkejut, “tidakkah kamu telah mengumpulkan dan menyiapkan makanan untuk musim dingin yang akan datang ini? Selama ini apa saja yang kamu lakukan sepanjang musim panas?”

“Saya tidak mempunyai waktu untuk mengumpulkan makanan,” keluh sang Belalang; “Saya sangat sibuk membuat lagu, dan sebelum saya sadari, musim panas pun telah berlalu.”

Semut tersebut kemudian mengangkat bahunya karena merasa gusar.

“Membuat lagu katamu ya?” kata sang Semut, “Baiklah, sekarang setelah lagu tersebut telah kamu selesaikan pada musim panas, sekarang saatnya kamu menari!” Kemudian semut-semut tersebut membalikkan badan dan melanjutkan pekerjaan mereka tanpa memperdulikan sang Belalang lagi.

Ada saatnya untuk bekerja dan ada saatnya untuk bermain.

Aesop

karangan non standar

“ Tapi temen – temen rencananya mau ngajak bapak dan ibunya mau beli sapu itu, Nek ? “
Septian masih belum puas dengan jawabanya Nenek tadi. Makanya dia terus mendesak agar Neneknya mau mengantar membeli sapu itu.
“ Ya, sudah, besok kamu tanya teman kamu, belinya di mana. Kalau tahu tempatnya biar Nenek nanti belikan ”
” Harus sekarang, Nek !. Yayan pengin segera naik sapu itu . Yayan pengin terbang kaya Superman”
” Yayan sayang, in i kan sudah malam, lagian sebentar lagi mau hujan. Tuh lihat langitnya sudah gelap, kamu nanti kehujanan bisa masuk angin ”
” Nggak apa – apa Nek, yang penting Yayan bisa terbang dengan sapu itu sekarang ”

” Lho kalau sekarang terbang, kamu akan tersesat nggak bisa pulang. Malam hari begini langitnya sangat gelap , lagian sapunya kan nggak ada lampunya. Kamu bisa nabrak pohon. Sudahlah sekarang tidur ditemani nenek, ya sayangku !. Besok nenek tak nyari, dimana yang jual sapu itu ”

cuplikan cerita oleh :
Ir. BAMBANG SUKMADJI
bangsuk51 @gmail .com